- Iklim tropis dengan cuaca panas & Area terbuka yang cukup terkena sinar matahari
- Jenis tanah lempung berpasir dengan kondisi kaya zat organic
- Kondisi tanah gembur dan mampu meneruskan air agar tidak menggenang
- PH tanah 6,8 sampai 7,3 dan suhu udara berkisar antara 22 sampai 30 derajat Celcius
- Cocok tumbuh di dataran rendah hingga dataran tinggi yang mencapai ketinggian sekitar 1200 mdpl
Pupuk Terong Ungu Organik yang Tepat serta Kapan dan Dosis Pemakaiannya
Tanaman Terong ungu membutuhkan perawatan dan pupuk yang berbeda-beda disetiap vase pertumbuhannya. Untuk mendapatkan hasil panen yang memuaskan & melimpah, perhatikan jenis pupuk yang perlu diaplikasian, kapan harus diaplikasikan serta dosis pupuk terong ungu yang diperlukan dibawah ini.
1. Saat Pengolahan Tanah
Tanaman terong ungu membutuhkan pupuk dasar yang diaplikasikan saat pengolahan tanah atau saat membuat bedengan. Untuk pupuk dasar, tanaman terong membutuhkan pupuk yang banyak mengandung unsur N (nitrogen) dan Unsur P (fosfor) yang diperlukan tanaman terong ungu dalam tahap awal pertumbuhan serta pembentukan bunga. Simak cara pembuatan, cara pengaplikasian serta jumlah / dosis pupuk dasar terong ungu dibawah ini,
Bahan-bahan:
- Kotoran ternak (ayam / sapi / kambing / kelinci / dll): 500 kg
- Dedaunan hijau, rerumputan & jerami: 200 kg
- Batang & bonggol pisang: 300 kg
- Dedak / bekatul / serbuk kayu: 50 kg
- Gula merah / gula putih: 1 kg
- Air: ± 50 liter
- Pupuk Hayati M-BIO: 1 liter
Pembuatan:
- Larutkan Pupuk Hayati M-BIO, gula & air di dalam wadah hingga tercampur rata
- Campur rata dedaunan / rerumputan / batang & bonggol pisang yang telah dicacah & bahan-bahan organik lainnya menggunakan sekop.
- Siramkan larutan M-BIO, air & gula secara merata dengan menggunakan embrat pada campuran bahan organik, sampai kandungan air pada campuran bahan organik tersebut mencapai ± 50% (adonan bila diremas dengan tangan tidak keluar air, dan apabila remasan dilepas adonan mekar)
- Adonan ditumpukkan merata di tempatnya, kemudian ditutup dengan karung goni atau penutup lainnya supaya tidak terkena hujan dan sinar matahari langsung.
- Setelah 6-8 jam, suhu adonan diperiksa. Selanjutnya aduk-aduk / balik adonan sampai suhu adonan dingin kemudian ditutup kembali.
- Setelahnya, adonan harus dibalik / diaduk kembali setiap hari untuk menjaga suhu adonan tetap di bawah 40° C.
- Setelah ± 7-10 hari fermentasi, Pupuk Terong ungu siap diaplikasikan.
Cara Pengaplikasian Pupuk dasar Terong ungu:
- Pupuk dasar Terong ungu bisa langsung ditebarkan di atas lahan pada saat pengolahan tanah / membuat bedengan, kemudian dicampur dengan tanah secara merata.
- Takaran pupuk dasar terong ungu berkisar antara 5 - 10 ton/ha, tergantung pada komoditas tanaman dan tingkat kesuburan tanah. Untuk tanaman terong ungu dalam pot / polybag, 1 sekop Pupuk dasar : 1 sekop media tanam (tanah / sekam / dll).
- Di usia 2 minggu setelah tanam, aplikasikan kembali pupuk dasar terong ungu sebanyak 0,5 kg per tanaman dengan cara dibenamkan jarak 5-7cm dari tanaman.
2. Saat Bibit Terong Ungu Disemai
Rendam biji/bibit terong ungu selama 24 jam dalam 1 tutup botol (15ml) Pupuk Hayati M-BIO yang telah dicampur dengan 1 liter air. Tahap ini merupakan tahap yang jangan sampai terlewatkan karena Pupuk hayati M-Bio mampu meningkatkan daya tahan tanaman terong ungu sejak dini / saat masih bibit supaya tidak mudah terkena hama/penyakit, merangsang pertumbuhan akar lebih panjang dan banyak, batang lebih kuat, tidak mudah layu dan saat pindah tanam lebih tahan stress, pertumbuhan benih lebih cepat dan seragam. Setelah bibit dibenamkan dalam lubang semai, siramkan larutan M-BIO bekas merendam bibit ke media penyemaian.
3. Saat Pindah Tanam
Setelah bibit terong ungu disemai, saat tanaman terong setidaknya memiliki 4 helai daun, bibit sudah siap dipindah tanam ke lahan luas / pot. 1 hari sebelum benih ditanamkan, semprot lahan tanam / media tanam dalam pot dengan larutan M-BIO konsentrasi 7 tutup botol (105 ml) M-BIO / 14 liter air. Hal ini diperlukan supaya mikroba yang terkandung dalam pupuk hayati M-BIO bekerja secara aktif dalam meningkatkan kemampuan media tanam untuk menyediakan unsur hara yang diperlukan bagi tanaman.
4. Pengecoran Tanaman Terong Ungu
Setiap 7 hari sekali, kocorkan larutan Pupuk hayati M-BIO konsentrasi 1 liter M-BIO / 150 liter air ke lubang akar untuk memaksimalkan proses pertumbuhan tanaman, menyuburkan tanah dan membuat bahan-bahan organik yang ada dalam tanah jadi lebih mudah diserap oleh tanaman. Biasanya pengecoran terong ungu membutuhkan ± 2 liter/ha pupuk hayati M-BIO tergantung pada komoditas tanaman dan tingkat kesuburan tanah.
5. Pupuk Susulan
Saat tanaman terong ungu berumur 2 minggu setelah tanam, sebagai pupuk susulan pertama: aplikasikan pupuk dasar terong ungu sebanyak 0,5kg untuk setiap tanaman. Setelahnya, tanaman terong ungu membutuhkan pupuk susulan kedua yang diaplikasian setiap 15 hari sekali setelah pemupukan susulan pertama. Pupuk susulan kedua diberikan setidaknya setelah tanaman terong ungu menghasilkan bunga, simak cara pembuatannya dibawah ini.
Bahan-bahan:
- Air Kencing hewan (Sapi / kuda / kelinci / dll): 50 liter
- Sabut kelapa: 60 kg
- tanaman sisa panen / rumput liar / azolla: 35 kg
- Gula merah / gula putih: 1 kg
- Air: 100 liter
- Pupuk Hayati M-BIO: 1 liter
Pembuatan:
- Larutkan Pupuk Hayati M-BIO, air, gula & air kencing hewan di dalam drum / wadah yang bisa ditutup rapat hingga tercampur rata.
- Masukkan bahan-bahan organik yang sudah dicacah ke dalam larutan dan aduk kembali hingga bahan-bahan organik terendam dalam air, volume bahan organik setidaknya ⅓ dari volume keseluruhan, kemudian tutup rapat supaya proses fermentasi bekerja dengan sempurna
- Lakukan pengadukan larutan sehari sekali selama 7 hari, setelah itu larutan siap diaplikasikan.
Cara Penggunaan Pupuk susulan II Terong ungu:
- Setiap satu liter pupuk susulan ke-2 untuk tanaman terong ungu harus dicampur dengan 5 - 10 liter air.
- Sebelum diaplikasikan, saring dahulu larutan pupuk cair tsb agar sisa-sisa bahan organik yang tidak larut-- tidak terbawa ke dalam tangki sprayer.
- Setiap 15 hari sekali, kocorkan pupuk terong ungu ini ke dalam lubang akar sebanyak 1 gelas (± 220cc) untuk setiap tanaman. Atau bisa juga disemprotkan ke tanaman dan atau di atas tanah menggunakan sprayer.
- Bahan organik yang tidak larut / hasil saringan pupuk cair ini memiliki kandungan yang kurang lebih sama, bisa dipakai sebagai pupuk padat tanaman lain.
Apa itu Pupuk Hayati M-BIO dan Manfaatnya sebagai pupuk Terong Ungu
Deptan No. 258/Kpts/SR.310/B/07/2015 |
Pupuk hayati M-BIO bukanlah pupuk organik yang mampu menyediakan unsur hasa bagi tanaman, namun jika Pupuk Hayati M-BIO dicampur dengan bahan-bahan organik kemudian diproses secara fermentasi, dapat menghasilkan pupuk terong ungu organik yang terbukti mampu meningkatkan hasil panen hingga 30% dan penggunaan pupuk anorganik / pupuk kimia dapat ditinggalkan, selain itu penggunaan pupuk ini tidak meninggalkan residu berbahaya pada tanah maupun pada tanaman. Berikut keunggulan Pupuk Hayati M-BIO lainnya:
- Mengikat Nitrogren udara
- Menghasilkan berbagai enzim dan hormon sebagai senyawa bioaktif untuk pertumbuhan tanaman.
- Melarutkan zat-zat anorganik (P, Ca, Mg dan lainnya) dan zat-zat / senyawa organik (gula, amino, alkohol, asam organik), meningkatkan humus tanah dan memperbaiki sifat tanah.
- membentuk senyawa anti bakteri, ester, anti oksidan (mencegah O2 yang berasosiasi dengan penyakit tertentu dari tanaman, hewan ataupun manusia) dan beberapa senyawa yang merangsang pertumbuhan tanaman.
- Menyuburkan dan memperbaiki sifar fisika, kimia dan biologi tanah.
DAPATKAN SEKARANG!!
Diskon 10% untuk 1 btl pertama
Distributor & Agen Resmi M-BIO Porasi
Keamanan dan Kenyamanan Privasi Pelanggan Terjamin
*(( Pupuk Terong Ungu ))*
Posted by: Agen Pupuk Hayati M-Bio